Perdebatan soal mana yang lebih baik antara frozen pork dan fresh pork masih sering muncul di kalangan pelaku kuliner. Ada yang bersikukuh bahwa daging segar selalu lebih unggul, sementara sebagian lainnya justru mengandalkan daging beku karena alasan praktis dan kestabilan mutu.
Sebenarnya, kedua jenis daging ini memiliki keunggulannya masing-masing. Kuncinya terletak pada kebutuhan dapur dan karakter masakan yang ingin dihasilkan.
Daging babi segar, terutama yang baru dipotong dan belum melalui proses pembekuan, memang menawarkan sensasi tekstur yang berbeda. Daging terasa lebih lentur saat disentuh dan bisa langsung diolah tanpa perlu proses pencairan. Beberapa koki memilih jenis ini untuk olahan cepat saji atau menu yang mengandalkan kelembutan alami daging. Namun, distribusinya terbatas. Fresh pork membutuhkan penanganan ekstra ketat dalam waktu singkat agar tetap aman dikonsumsi, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Di sisi lain, frozen pork hadir sebagai solusi untuk kestabilan pasokan dan mutu. Dengan teknologi pendinginan modern, daging dapat dibekukan dalam waktu sangat singkat setelah pemotongan, sehingga nutrisi dan kesegaran tetap terkunci. Hal ini memungkinkan daging dikirim dari negara-negara produsen besar seperti Spanyol, Kanada, atau Denmark, tanpa mengorbankan kualitas.
Keuntungan utama dari daging beku adalah konsistensi. Dalam usaha kuliner berskala menengah hingga besar, konsistensi rasa, ukuran potongan, dan keamanan produk sangat krusial. Daging beku umumnya sudah dipotong rapi sesuai standar industri, bersih dari sisa jaringan kasar, dan dikemas secara higienis dalam kondisi vakum. Ini memudahkan pengolahan dan menghemat waktu dapur.
Selain itu, frozen pork cenderung lebih fleksibel dalam manajemen stok. Produk dapat disimpan dalam freezer selama beberapa bulan tanpa kehilangan mutu asal prosedur penyimpanannya tepat. Bagi restoran atau katering yang harus memenuhi permintaan dalam jumlah besar dan mendadak, kehadiran stok beku adalah penyelamat.
Perlu diakui, beberapa orang masih ragu dengan daging beku karena beranggapan bahwa rasa dan teksturnya akan menurun setelah dicairkan. Hal ini memang bisa terjadi jika proses thawing tidak dilakukan dengan benar. Idealnya, pencairan dilakukan perlahan di dalam lemari es semalaman, bukan direndam dalam air atau ditinggalkan di suhu ruang.
Kesimpulannya, pilihan antara frozen pork dan fresh pork sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dapur. Untuk menu harian dengan volume besar dan tuntutan efisiensi tinggi, daging beku berkualitas impor dengan potongan higienis adalah pilihan logis. Sementara untuk olahan terbatas dengan fokus pada tekstur segar, daging mentah yang baru dipotong bisa jadi unggulan.
Apapun pilihan Anda, pastikan daging yang digunakan berasal dari sumber terpercaya. Produk dengan pemrosesan yang rapi dan standar kebersihan tinggi akan selalu memberikan hasil terbaik, baik dalam bentuk beku maupun segar.
Bila Anda membutuhkan pasokan frozen pork dengan kualitas ekspor dan distribusi profesional, pilihan lengkap tersedia di nusapork.com/contact.